Keninglebar.com – 17 Ramadan biasanya diperingati umat muslim sebagai hari turunnya Al-Qur’an atau Nuzulul Qur’an. Selama bertahun-tahun peringatan ini selalu digelar, baik di sekolah maupun instansi lainnya sehingga umat muslim mengingat dan mengira bahwa di tanggal ini adalah benar hari turunnya wahyu.
Namun ternyata, tidak hanya di 17 Ramadan. Beberapa ulama memiliki perbedaan pendapat mengenai kapan wahyu pertama itu turun. Sehingga hari Nuzulul Qur’an tidak saklek pada 17 Ramadan.
Lantas, kapan waktu sebenarnya Nuzulul Qur’an menurut para ulama?
Dilansir melalui Instagram @nuonline, pendapat mengenai penetapan 17 Ramadan sebagai hari Nuzulul Qur’an adalah mengacu pada Ibnu Katsir yang mengutip pendapat Al-Waqidi.
وروى الواقدي بسنده عن أبي جعفر الباقر أنه قال: كان ابتداء الوحي إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم يوم
Artinya, “Diriwayatkan oleh Al-Waqidi dengan sanadnya yang sampai kepada Abu Jafar Al-Baqir bahwa ia berkata, ‘Permulaan wahyu sampai kepada Rasulullah SAW pada hari Senin tanggal 17 Ramadan.’ Diriwayatkan juga pada tanggal 24 Ramadhan.”
Sehingga berdasarkan pendapat Ibnu Katsir di atas, maka ada yang menganggap hari Nuzulul Qur’an juga bisa terjadi di 24 Ramadan.
Pendapat ini diperkuat oleh Imam Ahmad bin Hanbal dari Al-Wasilah.
قال الإمام أحمد بن حنبل، رحمه الله: حدثنا أبو سعيد مولى بني هاشم، حدثنا عمران أبو العوام، عن قتادة، عن أبي المليح، عن واثلة -يعني ابن الأسقع-أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: “أنزلت صحف إبراهيم في أول ليلة من رمضان. وأنزلت التوراة لست مضين من رمضان، والإنجيل لثلاث عشرة خلت من رمضان وأنزل الله القرآن لأربع وعشرين خلت من رمضان
Artinya, “Imam Ahmad bin Hanbal rahimhullah berkata: telah menceritakan kepada kami Abu Said Maula (mantan budak) Bani Hasyim, ia berkata, telah menceritakan kepada kami Imran Abu al-Awam, dari Qatadah, dari Abu Malih, dari Wasilah, yaitu Ibn al-Asqaʽ sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda: Suhuf Ibrahim diturunkan pada awal malam bulan Ramadan, Taurat diturunkan pada tanggal enam Ramadan, Injil diturunkan pada tanggal 23 Ramadhan, dan Al-Quran diturunkan pada tanggal 24 Ramadan.
Shalat Tarawih dan Shalat Rawatib Ba’diyah Isya’, Mana yang Lebih Utama?
Sehingga berdasarkan penjelasan di atas, tidak hanya Al-Qur’an, Imam Ahmad bin Hanbal dari Al-Wasilah juga menyebutkan tanggal turunnya kitab suci yang dibawa oleh Nabi dan Rasul lainnya.
Terakhir, selain menyebut 17 dan 24, Ibnul Atsir dalam salah satu kitabnya yang berjudul “Al-Kāmil fit Tārikh, menyebut bahwa Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada 18 atau 19 Ramadan.
وكان نزول الوحي عليه يوم الأثنين بلا خلاف واختلفوا في أي الأثانين كان ذلك فقال أبو قلابة الجرمي أنزل الفرقان على النبي لثمان عشرة ليلة خلت من رمضان وقال آخرون كان ذلك لتسع عشرة مضت من رمضان
Artinya, “Tidak ada perbedaan tentang terjadinya Nuzulul Qur’an pada hari Senin. Namun para ulama berbeda pendapat di hari Senin yang mana tepatnya. Abu Qilabah berpendapat bahwa Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada tanggal 18 Ramadan. Sedangkan pendapat yang lain menyebutkan 19 Ramadan.
Sehingga menurut pemaparan di atas, para ulama memiliki perbedaan pendapat mengenai kapan tepatnya Al-Qur’an pertama kali diturunkan. Namun, sebagai umat muslim hukum memperingat Nuzulul Qur’an pada 17 Ramadan adalah sunnah.
Hal ini karena tidak ada hadis shahih yang secara tegas memerintahkan umat Islam untuk memperingati Nuzulul Quran pada tanggal 17 Ramadan atau tanggal lainnya.
Namun ini boleh dilakukan untuk merenungi peristiwa bersejarah dalam Islam. Dimana kita mendapat petunjuk untuk menjalani kehidupan dengan hadirnya Al-Qur’an.
Karena sebagian ulama berpendapat bahwa Al-Quran turun pada tanggal tersebut. Sehingga memperingatinya diperbolehkan, tapi bila tidak dilakukan juga tidak masalah.